Rabu, 10 November 2010

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN RETAIL DI BEJ

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN RETAIL DI BEJ

Muslim Ridha Muthaher * & Osmad Muthaher**


ABSTRACT

This study is aimed at analyzing the influence of fundamental and technical variables on stock price of retail industries listed at the Jakarta Stock Exchange. There are three internal fundamental variables, which are, Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM), Return On Equity (ROE), Return On Asset (ROA) four external fundamental variables, which are inflation rate, deposit interest rate, money circulation volume and US Dollar exchange rate, and one technical variables which are sales volume.The sample was taken bu using purposive random sampling, tehe samples cover 5 companies,by researcf period of third years (2002-2004). Thedata were analyzed by using the “t” and “F” models.
The study results show that all variables have significant influence on stock price. Partially there are six variables that have significant influence and positiveon stock proce which are Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM), Return On Equity (ROI), Return On Asset (ROA, inflation rate and sales volume. Inflation a dominant influence on stock prices. The discovered that fundamental factor have strong influence in explaining stock price variation at the Indonesian capital market, in which adjust R2 is 63,3%. Its mean that stock price variation is mostly determined by fundamental and technical factor 64,3% and 35,3% is determined by not research.
This shows that investors have the tendency to speculate in stock market with only little information and in a short time, investors expect a market changing and capital gain. This means investors don’t hold their stocks for a long time to gain dividend. More samples and the usage of another analysis tools may add the significance of this study.

Keywords: fundamental variables, technical variables, stock price


PENDAHULUAN
Penggunaan variabel fundamental internal perusahan dalam analisis harga saham telah banyak dilakukan oleh sejumlah peneliti. Gordon (Bolten, 1976) melakukan penelitian pada industri makanan dan industri mesin pada tahun 1954-1958 dan memperoleh hasil bahwa variabel-variabel fundamental internal perusahaan seperti deviden, pertumbuhan pendapatan, likuiditas, ukuran perusahaan dan debt ratio mempunyai pengaruh terhadap harga saham. Penelitian lain yang menggunakan variabel fundamental internal perusahaan dilakukan oleh O.Connor (Canbas et al 1997) pada 127 perusahaan selama periode Januari 1950-Maret 1996. O.Connor menggunakan 33 rasio keuangan dan menemukan bahwa data-data keuangan perusahaan tidak terlalu menarik bagi investor. Investor kurang memperhatikan rasio-rasio keuangan ini dalam melakukan penilaian saham.“
Perusahaan retail merupakan salah satu industri yang ikut berperan serta dalam pasar modal disamping industri lainnya seperti industri manufaktur, pertanian, pertambangan, properti, perbankan dan lain-lain. Perusahaan retail bergerak di bidang usaha perdagangan eceran dan grosir, dengan mengoperasikan gerai swalayan yang menyediakan berbagai jenis barang kebutuhan sehari-hari, perlengkapan rumah tangga, termasuk elektronik. Perusahaan retail merupakan industri yang sangat banyak berhubungan dengan perusahaan lain, industri rakyat kecil maupun kerajinan perorangan dalam membantu menjual produk yang dihasilkan.
Industri retail merupakan salah satu penghasil devisa terbesar di Indonesia. Untuk industri rertail, peningkatan kualitas sangat penting karena retail selama ini dipengaruhi banyaknya mini market-mini market yang bermunculannya disetiap kelurahan dari hasil kerjasama dengan pihak investor. Kondisi ini membuat industri retail berada dalam posisi persaingan yang tidak sehat. Karena tidak ada pembatasan pendirian mini market maka industri ini tidak mampu memberikan harga yang bersaing dan kualitas produksinya. Upaya keras untuk memberdayakan dan menguatkan industri retail menjadi hal yang mutlak agar industri ini tidak terpuruk. Untuk mengembangkan industri tekstil tersebut, tentunya dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Banyak cara yang bisa dilakukan oleh perusahaan-perusahaan retail ini dalam mendanai usahanya misalnya dengan kredit perbankan. Sumber pendanaan lain yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan adalah melalui penerbitan saham di pasar modal. Tetapi investor pun pasti ingin mengetahui apakah saham yang dibelinya bisa mendatangkan keuntungan atau tidak. Maka dari itu investor pastilah ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi harga saham yang dibelinya. Dengan mengetahui faktor-faktor ini maka investor dapat melakukan estimasi atas harga saham sehingga dia dapat memutuskan apakah saham tersebut layak dibeli atau harus dijual. Selain itu pihak manajemen perusahaan juga pasti ingin mengetahui dan memahami motif investor dalam menanamkan modalnya sehingga manajemen perusahaan dapat menyusun strategi perusahaan untuk menarik para investor untuk menanamkan dananya pada perusahaan tersebut.
Dalam penelitian ini ingin menganalisis pengaruh variabel fundamental dan teknikal yang mempengaruhi harga saham..

TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
Harga Saham
Menurut Undang-Undang No.8 tahun 1995 harga pasar saham adalah harga suatu saham yang sedang berlangsung dalam suatu pasar modal. Jika bursa tutup maka harga pasarnya adalah terbesar pada saat penutupan (closing price). Harga pasar pada hakikatnya merupakan penerimaan besarnya pengorbanan yang harus dilakukan oleh setiap investor untuk penyertaan dalam perusahaan. Harga saham (Market Price) adalah harga terakhir dilaporkan saat sekuritas terjual di bursa (Puji Astuti Jurnal 2000). Harga saham merupakan nilai sekarang dari arus kas yang akan diterima oleh pemilik dikemudian hari (Hanafi dan Husnan, 1991).

Analisa Investasi dalam Bentuk Saham
Dalam melakukan Investasi dalam bentuk saham secara teori ada 4 (tiga) cara (Syahib Natarsyah, 2000) yaitu :
1. Analisis Fundamental
Menyatakan bahwa setiap investasi saham mempunyai landasan yang kuat disebut nilai interinsik, yang dapat ditentukan melalui suatu analisis yang sangat hati-hati terhadap kondisi perusahaan pada saat sekarang dan faktor-faktor perusahaan yang dikombinasikan untuk menghasilkan keuntungan (return) yang diharapkan dengan suatu resiko yang melekat pada saham tersebut. Nilai interinsik inilah yang diestimasi oleh para investor atau analis untuk dibandingkan dengan nilai pasar saat ini (Current market price) sehingga dapat diketahui saham-saham yang overprice maupun under price.
2. Analisis Teknikal
Merupakan suatu teknik analisis yang menggunakan data atau catatan pasar untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran suatu saham tertentu maupun pasar secara keseluruhan. Analisa teknikal menggunakan data pasar yang dipublikasikan seperti harga saham, volume perdagangan, indeks harga saham baik individual maupun gabungan serta faktor-faktor lain yang bersifat teknik.
3. Analisis Portofolio
Portofolio diartikan sebagai kombinasi beberapa aktiva yang diinvestasikan dan dipegang oleh investor baik perorangan maupun lembaga. Kombinasi aktiva tersebut bisa berupa aktiva riil maupun aktiva finansial. Tujuan dari pembentukan suatu portofolio saham adalah bagaimana dengan resiko yang minimal mendapatkan keuntungan tertentu untuk memperoleh keuntungan investasi yang maksimal.

4. Analisa Ratio Keuangan
Untuk membuat suatu keputusan investasi yang rational agar sesuai dengan tujuan perusahaan maka keputusan tersebut harus didukung dengan alat-alat analisa keuangan. Jenis analisa bervariasi, penggunaannya sesuai dengan kepentingan pihak-pihak yang melakukan analisa.
“Penilaian suatu efek sangat dipengaruhi dan tidak terlepas dari kondisi kinerja keuangan penerbitnya (emiten). Penilaian efek dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan fundamental (fundamental approach). Menurut fundamentalist (para penganut aliran fundamental) bahwa harga saham merupakan refleksi dari nilai perusahaan yang bersangkutan, oleh karena itu dalam melakukan penilaian suatu saham dapat digunakan teknik analisis ratio” (Siamat, 1999 : 225).
Analisa ratio keuangan dapat dilakukan dengan melakukan perbandingan 2 (dua) macam cara yaitu :
a) Membandingkan ratio sekarang (present ratio) dengan ratio-ratio dari waktu yang lalu (ratio historis) atau dengan ratio-ratio yang diperkirakan untuk waktu yang akan datang dari perusahaan yang sama, sehingga akan diketahui perubahan ratio tersebut dari tahun ke tahun.
b) Membandingkan ratio-ratio suatu perusahaan (ratio perusahaan/company ratio) dengan ratio-ratio perusahaan lain yang sejenis untuk waktu yang sama, sehingga akan diketahui apakah perusahaan yang bersangkutan itu dalam aspek finansial tertentu berada diatas rata-rata (above average), berada pada rata-rata (average) atau terletak dibawah rata-rata (below average).

Penelitian Terdahulu
Meader dan Sprecher (Dalam D. Silalahi, 1991) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan harga saham di NYSE pada periode tahun 1930-1940, hasilnya pada tahun 1930 menunjukkan bahwa nilai buku persaham (book value), modal kerja bersih, EPS (Earning per Share/Pendapatan per lembar saham) mempunyai pengaruh terhadap harga saham. Penelitian di Indonesia dilakukan oleh D. Silalahi terhadap 38 perusahaan yang telah memasyarakatkan sahamnya di BEJ sejak tahun 1980-1990. Hasilnyan menyatakan bahwa Rate of Return on Total Assets, Devidend Pay Out Ratio, volume perdagangan saham dan tingkat suku bunga deposito menunjukkan pengaruh yang sangat signifikan terhadap perubahan harga saham.
Ida Bagus Made Santika (1991) mengadakan penelitian tentang pengaruh fungsi manajemen pembelanjaan terhadap harga saham perusahaan yang masuk pada pasar modal di beberapa negara ASEAN. Penelitian dilakukan di Pasar Modal Indonesia tahun 1979 sampai tahun 1987, penelitian di Pasar Modal Malaysia tahun 1979 sampai 1984, penelitian di Pasar Modal Singapura tahun 1979 sampai tahun 1986 dan di Thailand tahun 1980 sampai 1984 sedangkan di Filipina tidak dilakukan karena negara tersebut sedang dilanda kekacauan politik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi manajemen pembelanjaan secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan industri yang masuk di pasar modal Indonesia dan Thailand sedangkan di negara penelitian lainnya berpengaruh nyata secara bersama-sama.
Pada tahun 1994, Sugeng Sulistiono meneliti tentang beberapa faktor yang berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan farmasi yang go publik di BEJ. Hasilnya menunjukkan bahwa ROA memiliki pengaruh terhadap harga saham.
Sulaiman pada tahun 1995 meneliti tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga saham perusahaan food & beverage di BEJ. Hasilnya menunjukkan bahwa ROA, tingkat pertumbuhan, likuiditas dan tingkat bunga mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap harga saham.
A. Muslimin (1995) meneliti tentang analisis hubungan beberapa faktor dengan capital gain pada perusahaan-perusahaan go publik di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian menyatakan bahwa kurs saham suatu perusahaan tergantung dari faktor fundamental yang dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yaitu laba bersih perusahaan, deviden setiap saham dan laba per saham. Faktor-faktor tersebut mempunyai hubungan yang positif terhadap fluktuasi kurs saham. Bila kinerja perusahaan baik maka umumnya kurs sahamnya meningkat pula.
Tiene Susanti (1995) meneliti tentang hubungan rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas dengan perubahan harga saham di pasar sekunder, studi kasus pada PT Bank Niaga. Hasil penelitian menyatakan bahwa kinerja perusahaan (berbentuk bank) yang diwakili LDR (Loan to Deposit Ratio) dan CAR (Capital Adequacy Ratio) terdapat keeratan yang signifikan dengan perubahan harga saham suatu bank yang telah listed di pasar modal.
Penelitian lainnya dilakukan oleh Joseph D. Piotroski (1996) terhadap perusahaan-perusahaan yang memiliki kelengkapan data dan data nilai buku di Compustat salam tahun 1976-1996. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa variabel profitabilitas yaitu Return on Asset dan variabel likuiditas yaitu Current Ratio serta variabel-variabel internal lainnya merupakan tehnik yang cukup berguna dalam melakukan penilaian saham.
Jeffrey D. Quirin (2000) melakukan studi pada 16.328 perusahaan dengan periode 1982-1998 menggunakan variabel fundamental sebagai dasar penilaian saham dan hasilnya menunjukkan bahwa investor menggunakan variabel-variabel ini sebagai pelengkap dalam menganalisa saham. Selain variabel-variabel fundamental internal perusahaan, penelitian yang menambahkan variabel-variabel eksternal atau variabel-variabel makroekonomi juga telah dilakukan misalnya oleh Martinez (Canbas et al, 1997) terhadap 50 perusahaan selama periode 1992-1997. Hasilnya menunjukkan bahwa laporan keuangan perusahaan dan data-data makroekonomi menghasilkan informasi yang bermakna dalam menilai harga saham. Canbas et al(1997) meneliti perusahaan manufaktur di Turki selam tahun 1993-1997 dengan menggunakan variabel-variabel rasio keuangan dan variabel-variabel makroekonomi menunjukkan hasil bahwa likuiditas dan profitabilitas, keuntungan yang didapat oleh pemegang saham dan pertumbuhan dapat menjelaskan variansi harga saham. Dengan menambahkan variabel-variabel makroekonomi diperoleh R2 yang lebih tinggi.
Sri Budi Cantika Yuli (1999) meneliti tentang pengaruh beberapa variabel fundamental eksternal yaitu tingkat inflasi, tingkat suku bunga deposito, jumlah uang beredar dan nilai tukar US Dollar terhadap rupiah terhadap perubahan harga saham pada perusahaan farmasi yang go publik di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah uang beredar berpengaruh terhadap harga saham

Kerangka Pemikiran
Berdasarkan teori tersebut maka laporan keuangan yang dianalisis melalui ratio keuangan dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh terhadap harga saham meliputi CR, NPM, ROA, ROE, Kurs, Bunga, Inflasi dan Volume Penjualan dapat digambarkan sebagai berikut :









Gambar 2: Kerangka Pemikiran
H. Hipotesa
Dengan mengacu pada rumusan masalah dan landasan teori, maka hipotisis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
H1 : Ada pengaruh yang signifikan dan positif antara CR terhadap harga saham
H2: Ada pengaruh yang signifikan dan positif antara NPM terhadap harga saham
H3: Ada pengaruh yang signifikan dan positif antara ROA terhadap harga saham
H4: Ada pengaruh yang signifikan dan positif antara ROE terhadap harga saham
H5: Ada pengaruh yang signifikan dan positif antara KURS terhadap harga saham
H6: Ada pengaruh yang signifikan dan positif antara Tingkat Bunga terhadap harga saham
H7: Ada pengaruh yang signifikan dan positif antara INFLASI terhadap harga saham
H8: Ada pengaruh yang signifikan dan positif antara Volume Penjualan terhadap harga saham
H9: CR, NPM, ROA, ROE, KURS, Tingkat Bunga, Inflasi, Volume Penjualan secara simultan berpengaruih terhadap harga saham pada kelompok perusahaan retail yang terdaftar di BEJ
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampling
Perusahaan yang menjadi popoulasi dan sampling dalam penelitian ini adalah perusahaan yang go publik dan terdaftar (listing) di Bursa Efek Jakarta yang mengeluarkan laporan keuangan perusahaan yaitu Neraca dan Laporan Rugi Laba periode tahun 2002, 2003 dan 2004. Agar diperoleh hasil yang akurat pemilihan sampling dilakukan dengan cara porposive random sampling yaitu memilih sampel berdasarkan kriteria yang ditetapkan sebagai berikut :1). Perusahaan yang bergerak disektor perbankan yang listing (tidak mengalami deslisting) pada periode tahun 2002, 2003 dan 2004. 2) Perusahaan sudah go publik sebelum tahun 2000. 3). Telah mengeluarkan Laporan Keuangan Auditan tahun 2002, 2003 dan 2004

Definisi Operasional
1. Current Ratio (CR)
Current Ratio (CR) adalah rasio antara aktiva lancar dengan hutang lancar
2. Net Profit Margin (NPM)
Net Profit Margin (NPM) adalah rasio laba setelah pajak dengan pendapatan operasional
3. Return On Equity (ROE)
Return On Equity (ROE) adalah rasio laba setelah pajak dengan equity
4. Return On Asset (ROA)
Return On Asset (ROA) adalah rasio laba setelah pajak dengan total asset
5. Kurs
Kurs adalah nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika
6. Tingkat Bunga
Tingkat Bunga adalah tingkat bunga yang dikeluarkan Bank Indonesia yang dinyatakan dalam persen
7. Inflasi
Inflasi adalah perubahan kenaikan harga-harga secaraumum yang dihitungdari Indeks Harga Konsumen yang kota-kota di Indonesia dinyatakan dalam persen
8. Volume Penjualan Saham
Volume Penjualan Saham adalah jumlah nilai (harga) pasar saham pada perusahaan retail
9. Harga Saham
Harga Saham adalah harga penutupan yang diminta oleh penjual dan pembeli pada saat akhir hari bursa

Metode Analisa Data
Analisis data pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM), Return on Equity (ROE), Return On Asset (ROA) , Kurs , Bunga , Inflasi , Volume Penjualan terhadap harga saham, Adapun langkah-langkah analisis data adalah sebagai berikut:
1. Uji Asumi Klasik
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah hasil analisis regresi terbebas dari gejala multikolinearitas, autokorelasi, dan heterokedastisitas
2. Uji Hipotesis
Pengujian dilakukakn tiga tahap yaitu pertama menguji model prediktif tunggal yang dinotasikan sebagai berikut:
Y = a + b1X 1 + b2X 2 + b3X 3 + b4X 4 + b5X 5 + b6X 6 + b7X 7 + b8X 8 + be
Dimana :
Y = Harga Saham
a = Konstanta Regresi
b = Koefesien Harga
X 1 = CR
X 2 = NPM
X 3 = ROA
X 4 = ROE
X 5 = Kurs
X6 = Bunga
X7 = Inflasi
X8 = Volume Penjualan
e = Kesalahan Penggangu
Kedua dengan menggunakan uji t test untuk melihat pengaruh parsiil variable fundamental dan teknikal terhadap harga saham. Pegujian menggunakan taraf signifikan kurang dari 0,05 melalui proses hasil output dengan bantuan komputer program SPSS 11.0 for Windows.
Ketiga dengan menggunakan uji F test untuk melihat pengaruh simultanl variable fundamental dan teknikal terhadap harga saham. Pegujian menggunakan taraf signifikan kurang dari 0,05 melalui proses hasil output dengan bantuan komputer program SPSS 11.0 for Windows.

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
Diskripsi Hasil Penelitian
Untuk memberikan gambaran mengenai variabel-variabel penelitian (Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM), Return On Equity (ROI), Return On Asset (ROA) , Kurs , Bunga , Inflasi , Volume Penjualan) digunakan tabel statistik deskriptif yang menunjukkan minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi yang dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 1. Diskripsi Hasil Penelitian

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CR 180 18.43 218.68 117.4847 60.08491
NPM 180 .10 65.00 7.6117 9.99700
ROA 180 4.00 15.00 11.5167 2.33141
ROE 180 6.00 27.00 16.1722 6.48749
KURS 180 8.19 10.32 8.9510 .43830
BUNGA 180 5.10 9.55 7.4900 1.91855
INFLASI 180 5.10 14.08 7.9447 2.59706
VP 180 1.1 225.6 53.151 59.8314
H.SHM 180 375.00 975.00 822.6944 150.11668
Valid N (listwise) 180
Sumber: Data diolah
Hasil diskripsi menunjukkan bahwa NPM, Volume Penjualan Saham mempunyai nilai standar deviasi yang lebih besar dari nilai rata-ratanya . Sedangkan CR, ROA, ROE, KURS, TINGKAT BUNGA, INFLASI mempunyai nilai standar yang lebih kecil dari rata-ratanya.

Pengujian Asumsi Klasik
Hasil uji asumsi klasik untuk uji Multikolinearitas dengan melihat nilai toleransi dan VIF dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi ini. Hasil uji Heterokedastisitas dengan melihat grafik scatterplot dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi. Sedangkan hasil uji Autokorelasi dengan melihat nilai DW dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi pada model regresi.
Pengujian Hipotesis
Tabel 2: Hasil Uji t
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 1701.083 264.175 6.439 .000
CR 1.102 .213 .361 5.185 .000
NPM 2.572 1.277 .171 2.013 .046
ROA 23.221 5.047 .441 4.601 .000
ROE 4.661 2.331 .201 1.999 .047
KURS -58.283 27.189 -.170 -2.144 .033
BUNGA -42.238 7.618 -.540 -5.544 .000
INFLASI 26.441 6.065 .457 4.360 .000
VP .970 .285 .387 3.401 .001
a Dependent Variable: H.SHM

Berdasarkan table 2 hasil uji t dapat disimpulkan bahwa ada 5 variabel fundamental yang secara parsiil berpengaruh signifikan dan positif terhadap harga saham yaitu CR, NPM, ROA, ROE, dan Inflasi sedangkan 2 variabel berpengaruh signifikan negative terhadap harga saham.
Tabel 3: Hasil Uji F
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1500851.509 8 187606.439 12.666 .000
Residual 2532916.686 171 14812.378
Total 4033768.194 179
a Predictors: (Constant), VP, BUNGA, KURS, NPM, ROA, CR, ROE, INFLASI
b Dependent Variable: H.SHM

Berdasarkan Hasil uji F dapat disimpulkan bahwa semua variable secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Tabel 4 : Uji Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .610 .372 .343 121.70611
a Predictors: (Constant), VP, BUNGA, KURS, NPM, ROA, CR, ROE, INFLASI

Nilai Adjusted R square (R2) diperoleh sebesar 0,643. Hal ini berarti bahwa 64,3% Harga saham (Y) dapat dijelaskan oleh variabel Current Asset (X1), Net Present Value (X2), Return On Asset (X3), Return on Equity (X4), Kurs (X5), Tingkat Bunga (X6), Inflasi (X7) dan Volume Penjualan Saham (X8), sedangkan selebihnya sebesar 35,7% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Harga saham perusahaan retail yang go public di BEJ dipengaruhi secara bersama -sama oleh kesembilan variabel bebas yang diajukan dalam penelitian;
2. Dari model analisis regresi, ada 5 variabel Fundamental mempunyai pengaruh signifikan dan positif secara parsial terhadap harga saham. Variabel-variabel tersebut adalah Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM), Return On Equity (ROI), Return On Asset (ROA), dan Inflasi satu Variabel Teknikal yaitu Volume penjualan saham. Sedangakan dua variabel lainnya yaitu Kurs dan Tingkat Bunga berpengaruh signifikan dan mempunyai arah yang negatif.;
3. Nilai koefisien determinasi (adj. R Square) sebesar 0,643 menunjukkan bahwa kontribusi variabel bebas dalam menjelaskan pola perubahan variabel terikat (harga saham) sebesar 64,3% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti sebesar 35,7 %. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa garis regresi linier yang dihasilkan baik, artinya model yang diajukan dapat digunakan untuk menilai pola pergerakan harga saham.
4. Variabel yang paling dominan mempengaruhi harga saham dapat diketahui dengan melihat koefisien beta yang tertinggi dari fundamental ekonomi yaitu variabel Inflasi dengan nilai koefisien sebesar 0,457 sedangkan dari fundamental emiten adalah ROE dengan nilai koefisien sebesar 0,441
Saran
Dalam mengamati pola perkembangan harga saham, terutama pada industri retail di pasar modal Indonesia, ada faktor-faktor yang dapat menjadi pertimbangan perusahaan dalam mempengaruhi harga saham yaitu variabel-variabel yang terkait dengan instrumen pasar modal (harga saham). Pemahaman tentang variabel fundamental yang berasal dari dalam perusahaan juga variable fundamental yang berasal dari luar perusahaan serta variabel teknikal merupakan hal yang penting agar investor dapat membuat keputusan yang akan dapat memaksimalkan danya. Manajemen perusahaan diharapkan dapat mencermati perilaku investor di pasar modal yaitu dengan memahami motif investor sehingga pihak manajemen dapat menyusun strategi perusahaan untuk menarik para investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan.



DAFTAR PUSTAKA


Arifin Ali (2001) Membaca Saham , Penerbit Andi Yogyakarta : Andi)
Adler H. Manurung (2004) Penilian Perusahaan, Pendekatan Sederhana sampai Ekonometrika Jakarta : PT. Adler Manurung Press
Canbaş, . 1993. Fundamental andSerpil , Hatice Dűzakin, dan Sűleyman Bilgin Kili Macroeconomic Information For Common Stock Valuation : The Turkhis Case. Paper
Farchan, Sunarto (2002) Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Kapitalisasi Pasar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Fokus
Harnanto (1991) Analisa Laporan Keuangan Yogyakarta : AMP YKPN
Gujarati, Damodar, Ekonometrika Dasar. 1995. Penerbit Erlangga, cetakan 4, Jakarta
J. Fred Weston, Thomas E. Copeland (1991). Manajemen Keuangan Edisi Kedelapan. Jakarta : Erlangga
.J. Fred Weston, Eugene F. Brigham (1991). Manajemen Keuangan. Jakarta : Erlangga
J. Fred Weston, Thomas E. Copeland (1995). Manajemen Keuangan Edisi Sembilan. Jakarta : Binarupa Aksara.
Muslimin, A., 1995, Analisis Hubungan Beberapa Faktor dengan Capital Gain Pada Perusahaan-perusahaan Go Publik di Bursa Efek Jakarta, Thesis, Program
Nur Fatah, (1991) Manajemen Keuangan, Lingkup Manajemen Keuangan dan Alat-alat Analisa Keuangan. Jakarta : CV Asona
Sulaiman, 1995, Analisis faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Harga Saham di BEJ : Studi Kasus pada Perusahaan Food and Beverage, Thesis Program Pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya
Sulistiono, Sugeng, 1994, Analisis Beberapa faktor yang Berpengaruh terhadap Harga Saham pada Perusahaan Farmasi yang Go Publik di Indonesia, Thesis Program Pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya
Susanti, Tiene, 1995,Hubungan Rasio Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas dengan Perubahan Harga Saham di Pasar Sekunder : Studi Kasus Pada PT Bank Niaga, Thesis,Program Magister Manajemen Universitas Padjajaran.
S.Munawir (1992) Analisa Laporan Keuangan Yogyakarta : Liberty
Pascasarjana Universitas Padjajaran, Bandung
Wahid Sulaiman (2004) Analisis Regresi Menggunakan SPSS Contoh Kasus dan Pemecahannya Yogyakarta : Andi
Silalahi, Donalson, 1991, Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Harga Saham (Studi pada Pasar Modal Indonesia), Thesis, Program Pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya
Usman, Marzuki, 1990, ABC Pasar Modal Indonesia, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia, Jakarta
Yuli, Sri Budi Cantika, 1999, Analisis Pengaruh Beberapa Variabel Fundamental dan Teknikal terhadap Perubahan Harga Saham (Studi Kasus Perusahaan Farmasi yang go publik di BEJ), Thesis, Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar